Pep Guardiola. Sumber foto: bolasport.com
GILA KIU - Pep Guardiola yang tidak merasa berkecil hati meski klubnya harus mengalami kekalahan di pertandingan final Liga Champions. Hal itu yang telah membuatnya dipuji oleh Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia.
Guardiola yang saat ini harus meratapi nasib karena masih gagal untuk membawa Manchester City juara di benua Eropa. Capaian terbaiknya saat ini ternyata cuma bisa membawa The Citizens menjejakkan kaki di final dan menjadi runner up.
City yang dibawa Guardiola ke partai final Liga Champions musim ini dan menjadikan final Liga Champions Eropa pertama bagi City di ajang tersebut. Chelsea yang telah menjadi lawannya di Estadio Do Dragao, Porto, Portugal, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB
Meski sempat difavoritkan untuk menjadi juara, City nyatanya harus kalah 0-1 dari Chelsea. Gawangnya telah dibobol oleh Kai Havertz, yang harus mengubur mimpi City untuk meraih treble winners, setelah sudah mengawinkan sebuah gelar juara Liga Inggris dan Piala Liga Inggris musim ini.
Guardiola pun yang harus harus puas merebut medali perak Liga Champions. Namun, mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu rupanya tak berkecil hati atas apa yang telah terjadi kepada dirinya dan timnya.
Pria berusia 50 tahun itu terlihat mengecup medali peraknya sesaat dikalungkan kepadanya. Momen itu rupanya telah disorot oleh Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia.
Paus Fransiskus, yang juga penggila sepakbola, memuji sikap yang telah ditunjukan oleh Guardiola saat memberi ceramah kepada Federasi Basket Italia. Meski tidak spesifik menyinggung Guardiola, namun ia telah memberi contoh seperti apa yang dilakukan Guardiola.
"Di sini saya ingin menggarisbawahi sikap ketika menghadapi kekalahan. Mereka mengatakan kepada saya bahwa, suatu hari, saya tidak tahu di mana, ada pemenang dan yang finis kedua, yang tidak berhasil. Dan yang finis kedua akan mencium medali," kata Paus Fransiskus, dilansir Italy24News.
"Biasanya, saat kami hanya finis kedua, ada moncong seperti ini dan kami sedih, dan saya bahkan tidak bisa mengatakan bahwa kami telah melempar medali, tetapi kami saat ini telah memiliki keinginan untuk melakukannya. Tapi ini mencium medali", tegasnya.
"Ini telah mengajarkan kita, bahwa dalam kekalahan bisa ada sebuah kemenangan: menerima hasil kekalahan dengan kedewasaan, karena ini telah membuat Anda semakin bisa tumbuh. Itu lah yang membuat Anda mengerti bahwa dalam hidup tidak selalu semuanya menghasilkan hasil yang manis, tidak selalu semuanya selalu menang, terkadang Anda juga akan mengalami pengalaman merasakan kekalahan ini."
"Dan ketika seorang olahragawan, tahu bagaimana cara mereka memenangkan kekalahan seperti ini, dengan bermartabat, dengan rasa kemanusiaan, dengan hati yang besar, ini adalah kehormatan sejati, kemenangan manusia sejati," ujar Paus Fransiskus dalam khotbahnya.
0 Komentar